Kehidupanku berumah tangga dalam hal materi bisa dikatakan diatas rata-rata, aku memiliki rumah yang cukup besar dengan kolam renang serta taman yang indah didaerah Elite Surabaya, Istriku Anik memiliki toko pakaian semacam boutik di Tunjungan Palasa dan aku sendiri Freddy sebagai kepala cabang sebuah bank devisa Swasta yang besar. Setiap hari kami berangkat dengan kesibukan masing-masing, Istriku mengendarai mobil civic sport dan aku mempergunakan mobil kantor. Untuk menambah kegiatan dan menjaga bentuk tubuhnya,istriku mengikuti kursus senam dan aku terkadang mengantarnya jika kebetulan hari libur. Aku sangat menyayanginya.
Dalam kehidupan sexual istriku orangnya sangat agresif dan aku sering tidak mampu menguasai keadaan, kondisi ini sudah teridentifikasi semasa pacaran, istriku mudah sekali terangsang. Saat menikah dia masih dalam kondisi virgin, karena pada masa pacaran aku takut merusaknya.
Setelah menikah istriku semakin naik temperamen sexnya, sering dia meminta hal-hal yang aneh seperti oral sex, tapi aku menolaknya dengan halus, sehingga hubungan sex kami berjalan normal-normal saja, dia dibawah dan aku diatas beres. Sehingga sering sekali dia merasa kurang puas akhirnya uring-uringan. Akhirnya aku punya beban pikiran tentang sex dan aku beranggapan sex merupakan siksaan bagiku, aku menderita ejakulasi dini. Kondisi ini tambah membuat istriku senewen rupanya karena setiap aku melakukan hubungan sex tidak dapat bertahan lama spermaku sudah menyembur pada vaginanya. Untuk memperkecil kekecewaan ditumpahkan pada pekerjaan sebagai pemilik boutik tersebut dan aku membiarkan saja, sampai 2 anakku lahir lucu dan indah rasanya dunia ini.
Walaupun sudah beranak dua badan istriku tidak berubah, tingginya 165 Cm dengan pinggang yang ramping dan dada menonjol ukuran 36C serta leher jenjang dan mata lentik, membuat lelaki ingin berkencan dengannya jika dilirik, hal itu sempat membuatku was-was.
Pada waktu makan siang aku dikejutkan oleh berita dari teman kantorku yang centil dan biang gossip Wenny namanya, dia mengatakan pernah menjumpai istriku berjalan mesra dengan lelaki kerempeng serta rambut keriting keluar dari mall. Aku tidak percaya begitu saja omongan si biang gossip karena selama ini perlakuakn istriku tidak berubah dan semakin sayang saja aku padanya. Dikantor Aku terkenal pendiam dan jarang sekali bersenda gurau dengan bawahanku, bahkan sekretarisku sempat mengatakan pada temannya bahwa aku orang yang frigid dan sulit terangsang.
Di ruanganku terdapat satu sekretaris keturunan cina masih muda sekali sekitar 23 tahun Liem Fei namanya, dia menjadi seketaris sejak direktur sebelum aku, dandanannya cukup berani dengan rok mini 15 cm kira-kira diatas lutut dan kulitnya putih bersih, sering sekali menggoda pandanganku dengan menyilangkan kakinya bergantian sehingga sesekali terlihat pangkal pahanya yang menonjol, tapi itu tak membuatku tertarik. Bahkan jika dia menyodorkan surat untuk kutanda tangani tak segan-segan dia datang padaku sambil membungkuk dan mata nakalku mencuri pandang pada belahan dadanya yang ranum, maklum belum menikah sih, kadang terbit watak nakalku ingin menyentuh daging itu tapi kuurungkan niatku.
Aku ditugaskan ke Jakarta oleh Pusat untuk rapat dan laporan setengah tahunan selama lima hari dan istriku sudah hafal dengan kondisiku, aku memang sering pergi ke Jakarta untuk urusan semacam itu, tapi pagi ini kelihatan sekali berubah, istriku mempersiapkan kepergianku dengan senang dan bahagia, cepat-cepat kutepis prasangka burukku. Aku berangkat ke bandara dengan mobil kantor sedangkan istriku berangkat ke tokonya.
Urusanku di Jakarta dapat kuselesaikan lebih cepat dari rencana, hanya 3 hari berarti sesuai dengan ijinku aku dapat santai dirumah 2 hari lumayan, waktu ini akan aku pergunakan untuk istirahat dan mengurus kebun yang menjadi salah satu hobbyku saat libur bekerja. Aku mengambil penerbangan jam 08.30 agar sampai dirumah tidak terlalu siang. Sampai dibandara aku langsung menuju tempat parkir kendaraan kulajukan dengan cepat agar sampai dirumah.
Sesampai didepan rumah tak kulihat siapa-siapa, aku berfikiran bahwa istriku sedang di tokonya, akan kujemput biar dia terkejut pikirku, tetapi kuperhatikan pintu garasi agak membuka sedikit. Kendaraanku urung kumasukkan aku. Aku berjalan perlahan mendekati pintu pagar, kulihat terkunci, dengan kunci duplikat yang kumiliki aku membukanya dan perlahan aku masuk lewat pintu garasi yang terbuka kulihat dibelakang kendaraan istriku ada panter warna merah metalik, “Mobil siapa ya, seingatku saudara-saudaraku atau saudara istriku tak punya mobil seperti itu”, tanyaku dalam hati.
Aku mendekati mobil tersebut dan “Klek” ternyata Panther merah ini tidak terkunci aku membuka-buka laci untuk mencari petunjuk pemilik kendaraan tersebut. Dan,….. kutemukan kartu anggota Club senam dengan identitas pemilik bernama “Darwis” dengan alamat Jl. Semanggi Dalam 73. Cepat cepat kusalin alamat tersebut dalam notes kecilku. Kedua anakku memang liburan sekolah dia berlibur dirumah neneknya seminggu yang lalu. Dengan berjalan mengendap terus aku perhatikan sekeliling rumahku, kudengar suara renyah tawa istriku dibelakang dan sesekali erangan manja..
Aku berjalan mendekati suara itu, dengan mengintip sekeliling akhirnya aku sempat terkejut dibuatnya. Melalui kisi-kisi pintu garasi kulihat dengan jelas kearah kolam renang ada 2 makhluk berlainan jenis sedang bercanda mesra dia adalah istriku Anik dengan lelaki yang sesuai dalam foto kartu anggota senam dan cerita temanku Wenny. Hatiku panas melihatnya, Anik dengan memakai pakaian renang mini hanya menutup payudara dan memeknya saja sedangkan darwis mempergunakan celana renang kecil mirip CD. Mereka berdua asyik sambil berlari mereka menceburkan diri kemudian berbalik minum dan saling berbincang. Kulihat anik merapatkan duduknya pada darwis dan setelah bercakap sebentar tangan darwis menggelitik pinggang Anik, dia menggelinjang sambil mendesah “Ampun wis,… lepaskan geli nih,……” pintanya, sementara tangan darwis terus mengucek pinggang Anik yang ramping.
Anik semakin menggelayut manja pada Darwis dan kesempatan ini tidak diais-siakan oleh darwis dengan memeluk serta mengulum mulut Anik yang ranum. Aku jadi semaki panas melihat adegan ini. Kuperhatikan terus mereka sambil menahan panas hati yang semakin membara. Kulihat tangan darwis semakin berani mengelus seluruh tubuh istriku, kini istriku tidur dipangkuan darwis sementara mulut darwis tidak lepas dari mulut istriku. Anik menjadi-jadi dibiarkannya tangan darwis menyelusuri payudaranya yang ranum anik mengangkat dadanya tinggi-tinggi sehingga tangan darwis berhasil menyusup dibelakang pinggang anik dan melepas pengait Bhnya, Anik tergolek hanya dengan memakai Celana Dalam saja. Kuperhatikan dari jauh nampak tubuh anik yang mulus dengan payudara mencuat dan pentilnya menonjol merah kecoklatan ditimpa tangan Darwis yang kecil hitam dan berbulu kontras sekali.
Aku secara tidak sadar mulai terangsang juga melihat mereka berdua yang semakin menjadi-jadi,mulut darwis menyusuri seluruh lekuk tubuh Anik dan aniknya semakin menggelinjang tak menentu. Mulut Darwis berhenti pada putting susu anik dan diisap-isap seperti bayi kelaparan sedangkan tangannya tak berhenti pada pinggang saja terus bergerak tiap Cm kulit halus Anik aku semakin senewn dibuatnya kupegang penisku mulai mengeras juga melihat adegan gila tersebut. Semakin lama tangan darwis semakin berani perlahan dimasukkan dalam CD anik dan diuceknya memek anik. Tangan kecil hitam dan berbulu tersebut kini tenggelam dalam memek anik. Tali pengait Cd dipianggang ditarik keras oleh darwin dan kini aku juga jelas melihat Anik tidur terlentang dengan tanpa busana, sesaat Darwis memandang penuh kekaguman tubuh putih mulus dengan buah dada besar bergoyang serta bulu memek cukup lebat hitam dan keriting dan mata anik terpejam pasrah..
Tidak menunggu lama, tangan darwis memegang dua lutut Anik dan merenggangkannya, sehingga tampak jelas daging kecil merah ditengah memek Anik, dan Darwis mulai menjilati dengan rakus. Anik semakin menggelinjang merasakan ulah darwis. Dijulurkan lidahnya memasuki lubang memek yang membasah, Anik mengangkat pantatnya tinggi-tinggi saat mulut darwis manjauhi memeknya seakan anik tidak rela mulut Drawis menjauh dari memeknya.. Tak lama kemudian Anik bangun dan mendorong Drwis untuk tidur, anik mulai merayap pada tubuh darwis yang kurus diciuminya drwis menyeluruh dari mulut sampai dada, mulut Anik terus menjalar keperut sementara tanganya menuju CD darwis, dielusnya perlahan dari luar kemaluan darwis dan menggelinjang.
Tangan anik menarik keras CD Darwis dan kulihat kemaluan darwis berdiri tegak menantang, aku terkejut juga melihat ukurannya, darwis yang orangnya kecil ukuran kemaluannya luar biasa pajnag dan besarnya kuperkirakan 22 CM sedangkan tangan istriku mulai mengocok turun naik. Kemaluan darwis tidak dapat digenggam semua oleh Anik. Anik sambil mengocok memandangi kemaluan darwis dengan kagum dan mulut yang tak henti mendesah. Tanpa membuang waktu lagi mulut anik maju menelungkupi kemaluan darwis, tapi sayang mulut mungil itu tak sanggup menampung kemaluan yang membonggol, dipaksakannya mulut mengulum tapi tetap tak bisa akhirnya hanya kepala dan sebagian kemaluan yang berhasil tenggelam dalam mulut Anik. Telur kemaluan tak lepas dari jilatan lidahnya, kulihat gerakan tubuh darwis mulai tak beraturan, dan akhirnya Anik mengambil inisiatif dengan memegang kepala kemaluan darwis diarahkan kememeknya dan anik dalam posisi diatas menduduki paha darwis.
Anik berusaha memasukkan semua bagian milik darwis hal itu kuliat dari kesungguhannya dalam menuntun kemaluan darwis menuju lubangnya. Dengan setengah menjerit kudengar anik berhasil. Saat pantat anik naik kulihat lubang memeknya seolah mau ikut keangkat karena terbebani olah kemaluan yang begitu besar. Sambil meringis anik mulai menggerakkan pantatnya cepat-cepat dan,……. “Ahhhhh,….ennngggghhhhh, ……Sszzzzzztttttttt” `Kudengar juga suara kecipak kelihatannya memek anik sudah banjir, tapi darwis masih senyum-senyum saja melihat ulah anik yang menggila. Aku jadi ndak betah, cepat-cepat kukeluarkan kemaluanku dan kuelus sebentar kiranya spermaku sudah mucrat keluar, sambil kupandangi kemaluanku dan kubandingkan, jauh sekali dengan milik Darwis, makanya istriku tergila-gila padanya.
Kini istriku dalam posisi nungging sementara darwis asyik memegang pinggul serta meremasnya sambil menyodok-nyodokan penisnya keras-keras pada memek anik lewat belakang, aku jadi senewen, kenapa darwis bisa sekuat itu, padahal aku cujman lima kali keluar masuk udah bubar. Kulihat butir-butir keringat istriku meleleh rata ditubuhnya, akhirnya kulihat anik berbalik ditariknya keluar penis darwis , dikocok dan dikulumnya lagi sambil mmulutnya tetap berguman,……. Darwis berteriak,… dan,…. Kusaksikan mulut anik penuh dengan sperma darwis dan ani masih terus mengocoknya,……..
Mulut itu masih tetap menjilat dan membersihkan sperma dengan rakus,……. Setelah bersih barulah anik tersenyum dan darwis memeluknya,…… Aku jadi bingung dan,…. Cepat-cepat aku ke kendaraan untuk kembali kekantor,….pikiranku suntuk, tak kusangka anik gila dengan penis besar,………